Jumat, 16 Januari 2009

Salting, Ting! Tips Mencegah dan Mengatasi Salah Tingkah

Salting atau salah tingkah adalah kesalahan tingkah laku (???). EHM! Maksud saya, tingkah laku yang tidak biasa, aneh atau bisa berupa reaksi berlebihan terhadap sesuatu hal. Biasanya ini terjadi karena ingin terlihat sempurna di depan orang banyak atau seseorang atau justru karena orang itu baru saja melakukan kesalahan di depan orang banyak atau seseorang.
Tunggu, sepertinya saya menemukan istilah simpelnya, yaitu: GUGUP. (Ya ampyun, kenapa gak dari tadi sih????)

EHM! Salting mengakibatkan orang terlihat bodoh—atau pada beberapa orang—lebih bodoh dari biasanya.
Inilah yang akan saya ungkapkan di blog kali ini. Mungkin tidak terlalu berguna, tapi paling tidak bisa menjadi pengingat agar Anda tidak salting pada saat yang sangat tidak diharapkan. Selain itu, kalau menyadari gejala2 seperti yang akan disebutkan terjadi pada diri Anda,Anda akan segera menyadarinya dan berusaha menghentikannya.

Sebagai catatan, salting yang kita bahas kali ini adalah salting yang disebabkan kemunculan atau keberadaan seseorang yang Anda sukai (baca: Anda taksir) di dekat Anda.

Gejala-Gejala:

a. Ketika orang yang disukai terlihat makin mendekati tempat Anda berada, muncul pertanyaan2 semacam ini di kepala Anda: Apakah rambutku rapi? Apakah wajahku pucat? Apakah bajuku terlihat kumal? Apakah ada sisa makanan terselip di gigi? Yiah… hal2 semacam itulah…
Ketika pertanyaan2 itu mulai mengganggu Anda, maka Anda mulai sedikit merapikan rambut, baju, dan mengatur cara anda duduk atau berdiri.
Jika pengaruh suara2 di kepala itu cukup kuat, maka Anda akan pergi ke toilet atau tempat lain yang menyediakan cermin untuk memperbaiki penampilan.

b. Ketika DIA mengajukan suatu pertanyaan pada Anda, jawaban itu akan sangat sulit keluar dari mulut Anda. Walaupun akhirnya Anda memberikan jawaban, Anda akan tergagap atau malah tidak menjawab sama sekali, seperti contoh kasus di bawah ini:

Anda (A) : (sedang makan sesuatu sendirian di kantin)

Dia (D) : (Tanpa diduga mendatangi meja tempat Anda makan)

(bertanya dengan santainya) Hei! Lagi makan, ya? Makan apa?

A : Hah? Hoh? (tampang cengok)

D : Makan soto, ya?
A : hah? Apa? (wajah menunjukkan gejala imbisil)


Hidup memang agak sulit, ya?

c. Ketika Anda sedang bersama dia dan temen2 Anda yang lain dan Anda dimintai penjelasan akan suatu hal, Anda akan kesulitan menjawabnya karena terlalu ingin terlihat cerdas di depan DIA. Kadang2 Bahkan Anda menjawabnya dengan sesuatu yang tidak relevan.

Contoh Kasus:

Anda :Pantai anu angker loh…

Orang Lain :Hah? Oh ya? Kenapa?

Anda :Soalnya banyak anjingnya…

Orang Lain1 :Maksudnya?

Anda :Iya, misalnya gini, misalnya lo cowok, berempat ama temen2 lo jalan2 sambil makan Supermi…

Orang Lain1 :Lho? Gwe khan cewek?

Anda :iya, ‘kan cuma misalkan…

Nah, jadi ketika lo lagi jalan2 tiba2 ada empat atau lima anjing, eh, tujuh deh, nyerang lo berempat. Trus, pas lo balik badan mau lari ada orang gila…

Orang Lain :Hah? Ha ha ha ha ha ha (ketawa refleks)

maksudnya APA sih?

Anda: Jadi, tempat angker itu tempat yang banyak anjing dan ada orang gila…

Orang Lain : …

Anda : ….

Dia : …

Orang Lain 2 : ….

Anda : (menyesali diri sendiri)

Dia : …

Anda : (merasa ingin mati saja)

Orang Lain : Lo sakit ya?

d. Ketika Anda sedang berjalan dan melihat dia di kejauhan, terjadi banyak kecelakaan kecil, misalnya: buku yang sedang Anda bawa jatuh atau Anda tersandung anak tangga atau Anda jatuh berlutut dan menyebabkan celana Anda robek pada bagian lututnya mungkin juga kepala Anda membentur tiang listrik karena Anda terlalu terpukau pada senyumnya yang menawan, atau mungkin Anda tergilas mobil tinja saat menyeberang karena mata Anda tertuju pada dia yang ada di seberang jalan.

Dari uraian yang telah saya kemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa salting bisa membawa banyak dampak buruk bagi Anda, dari mulai disfungsi alat bicara, rusaknya citra Anda di hadapan orang lain (khususnya DIA) karena kelewat sering menampakkan wajah bodoh, hingga yang paling parah: kematian.
Karena itulah saya juga menyertakan tips2 dalam mengatasi salting, yaitu:

1. Ketika dia terlihat sudah mendekati tempat Anda berada, jangan panik. Tidak perlu buru-buru merapikan diri. Yang penting tarik napas dalam-dalam dan tenangkan diri.

2. Ketika dia mulai mendekati tempat Anda berada, sibukkan diri Anda dengan sesuatu, misalnya baca buku Grammar, majalah TEMPO, atau yang paling simple: pura-pura main games atau baca SMS di HP. Ketika dia benar-benar menghampiri Anda dan menyapa, berpura-puralah seakan Anda baru menyadari kedatangannya.

Contoh:

DIA: Hai,,

Anda: Oh, hai! (intonasi agak kaget, padahal Anda sudah menyadari keberadaannya sejak DIA masih berjarak seratus meter jauhnya. )

3. Setelah urusan sapa-menyapa, biar tidak canggung, basa-basi lah sedikit, kita ‘kan orang Indonesia., tanya sambil lalu, DIA baru dari mana, atau sudah makan atau belum (jika DIA dan Anda bertemu di kantin), atau apa lah. Be creative !

4. Kalau suatu saat Anda hanya berdua saja dengan DIA dan ini berpotensi untuk membuat Anda salting, tidak ada jalan lain: mulai percakapan!

Contoh:

A) Situasi: Anda sedang memainkan game di HP

Anda: Duh, nih game bodoh banget. Game terbodoh yang pernah gwe tahu

DIA: Game apa sih?

Anda: billiard

DIA: kok bodoh?

Anda: emang nyodok2 bola gak jelas bisa dibilang pinter ya?

DIA: kalo gwe sih suka benget billiard. Gwe lumayan jago. Loh…

Anda: …
(saya hanya memberi saran untuk memulai percakapan, kalau menyangkut situasi yang begini sih, itu off topic.)

B) Situasi: Anda sedang membaca koran hari itu

Anda: Menurut lo, lebih baik Pak Harto diadili apa gak? Kalo menurut gwe sih ya udahlah biarin aja, kayaknya dia juga udah mau mati…

DIA: Hah? Siapa sih? Harto? Pemain PERSIJA yang baru ya? Iya nih, gwe juga bingung. Kenapa sih Indonesia gak pernah bisa ikutan Piala Dunia??
Anda: ????

(Wuah… ini juga bukan salah saya, siapa suruh ngegebet orang imbisil…)

C) Situasi: Anda ingat kalau dia hobi fotografi

Anda: Gwe denger ada lomba fotografi di FISIP UI

DIA: Oh ya? Trus? Lo mau ikutan?

Anda: nggak, justru gwe nyaranin lo buat ikutan. Lo bukannya hobi banget fotografi?

DIA: Gwe? Nggak… satu-satunya hobi yang gwe seriusin cuma go-kart…

(Cukup bagus, sih usahanya… tapi cari info yang bener dong, coy!)

5. Yang menurut saya paling penting sih sebenarnya, bersikaplah apa adanya. Tidak usah berusaha untuk terlihat sempurna di depan orang lain. Siapa pun. Toh, gak ada manusia yang sempurna ‘kan? Just be yourself, kalo kata bule2 itu… Selain itu, nyantai aja, kayak di pantai (Thank’s to Sarkov), jangan terlalu tegang, okeh?

Yiah… saya harap semua yang sudah ditulis di atas bisa menginspirasi Anda dan bisa membantu mengatasi masalah ke-salting-an Anda.

Jangan putus asa, FIGHTING!!!

8 komentar:

Satria Bondan Saputra mengatakan...

wakakak isinya mantep dah. gua udah baca sampe abis waakakak... lucu tapi bermangpaat..

Adella Putri mengatakan...

bagus bangeeeet. reblog ya:D

febriani mengatakan...

@ satria n adella thanks.. ya, noh udah lama gak diupdate, hehehehehe.. maklum artis

Firyal Adilah mengatakan...

keren (y) :D

Unknown mengatakan...

keren banget
lucu :)
thaks............

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Andreas Whantama Putra mengatakan...

Yang tempat angker sama fotografi sumpah ngakak abiss hahahaha

citakuuu mengatakan...

hehehe bermanfaat