2. TETAPKAN TUJUAN, TETAP DI JALAN YANG
KAMU PILIH
Sebenarnya bukan
hanya Sastra, ya. Di mana pun kalian kuliah, harus sudah memikirkan tujuan
kalian setelah lulus.Ini beberapa pekerjaan yang sudah dilakukan oleh beberapa
teman atau senior saya:
PENERJEMAH
Menerjemahkan
membutuhkan tidak hanya keterampilan berbahasa, tapi juga pengetahuan yang
luas. Soalnya, seorang penerjemah harus bisa menerjemahkan teks mengenai
berbagai bidang mulai dari ekonomi, politik, teknik, hingga manual untuk alat
elektronik.
PLUS : Bayarannya lumayan besar. Contoh, ya. Teman saya
yang penerjemah lepas menetapkan tarif Rp 100.000/halaman A4 (yap. Seratus ribu
satu halaman). Bayangkan kalau dia menerjemahkan novel. WOW.
MINUS : Biasanya penerjemah dihadapkan pada
deadline. Teman saya yang lain yang bekerja di salah satu biro penerjemah bisa
bekerja sampai larut dan masih membawa pekerjaan ke rumah. Yeah.
nerdlikeyou.com |
2. STAF KEDUTAAN
Kedutaan mana? Ya
tentunya tergantung program studi kamu. Misalnya, kalau kamu belajar di Sastra Jerman
kamu bisa bekerja di Kedutaan Jerman. Menurut salah satu senior, pekerjaannya
tidak terlalu berat. Kalau hari Jumat, mereka pulang jam 1 siang (!)
translateth.is |
3. EDITOR
Anak Sastra harus
senang baca, kan? Dan selama kuliah pun kalian akan banyak diminta membaca
berbagai teks untuk berbagai mata kuliah. Untuk yang mengambil jurusan asing,
tentunya harus membaca teks dalam bahasa aslinya. Bukan Cuma membaca, biasanya
juga kalian harus membuat tulisan atau laporan bacaan. Dengan demikian, kalian
akhirnya akan terbiasa membaca dan menulis.
Oleh karena itu,
biasa anak Sastra akan menjadi editor yang andal. Keterampilan sebagai editor
memang tidak diajarkan khusus (tapi saya pernah dengar mata kuliah
penyuntingan. Mungkin di Sastra Indonesia), tapi secara tidak langsung dilakukan
di setiap mata kuliah.
Selain itu yang
menurut saya paling mempengaruhi kemampuan bahasa mahasiswa Sastra adalah dosen-dosen yang peduli dengan tata bahasa.
Bukan berarti sangat amat kaku, ya… Tapi kalian akan dibiasakan membiasakan
berbahasa yang benar. Bahasa yang benar akan memudahkan orang lain untuk
mengerti tulisan dan ucapan kita. Jadi, bukan berarti dengan berbahasa yang
baik dan benar kita sedang sok menampilkan sisi akademik kita, tapi sedang memastikan
semua orang mampu mengerti kita dengan mudah. Orang yang pintar akan berusaha
membuat semua yang sulit terdengar dan terlihat mudah. Sebaliknya dengan orang
yang mau terlihat pintar.
healthylifecarenews.com |
4. PENULIS ATAU JURNALIS
Namanya juga anak
Sastra, pastinya akan dibekali berbagai keterampilan menulis seperti yang sudah
saya bahas sebelumnya. Karena banyak membaca, anak Sastra diharapkan jadi
penulis dan jurnalis yang baik.
Selalu ada dua
sisi. Ini suka-duka menjadi penulis
PLUS :
Selain menghasilkan uang, kamu juga bisa terkenal kalau tulisan kamu bisa
menginspirasi banyak orang. Penulis bukan hanya bisa menghasilkan dari buku
saja, loh. Melainkan juga dari penyelenggara talk show.
MINUS :
Hampir sama seperti penerjemah, penulis juga terikat oleh tenggat waktu
tertentu. Kalau tidak bisa bekerja dengan disiplin, kamu tidak hanya akan merugikan
diri sendiri karena dalam proses produksi sebuah buku melibatkan banyak orang.
Salah satunya yang berhubungan langsung dengan penulis adalah editor.
Salah satu teman
yang pernah menjadi editor sempat mengeluhkan bekerja dengan sastrawan karena tidak
sadar tenggat waktu.
Nah, ini hal yang
kamu harus pertimbangkan kalau ingin menjadi jurnalis.
PLUS :
Menjadi jurnalis artinya kamu harus dan mendapat kesempatan bertemu banyak
orang dari berbagai kalangan. Dari presiden sampai pemulung. Ini akan membantu
kamu memperluas jaringan. Selain itu juga melatih kecerdasan interpersonal kamu
karena terlatih menyesuaikan diri dengan berbagai karakter orang.
MINUS: Selain (lagi-lagi) masalah deadline, jurnalis sangat dinamis. Bisa saja
pagi hari kamu mengetik di kantor yang ber-AC tapi malamnya harus melaporkan suatu
kejadian secara langsung di luar kota. Stamina tentunya menjadi penting. Jadi,
buat kamu yang tidak menyukai berada di luar ruangan, lebih baik urungkan niat
menjadi jurnalis.
robmansfield.net |
Selain keempat
pekerjaan di atas kamu punya peluang yang banyak: menjadi dosen, pengajar
bahasa asing, kurator museum, pengajar bahasa Indonesia di luar negeri, pemandu
wisata, intepreter di PBB, dan masih banyak lagi.
Tujuan harus kamu
tetapkan mulai dari awal. Ini akan mempengaruhi pertimbangan kamu saat memilih
mata kuliah dan pemilihan topik tugas akhir kamu.
Posting berikutnya
lebih menarik lagi, khususnya buat yang akan menjadi #mahasiswa baru di FIB UI.