Jumat, 02 Agustus 2013

TIPS MENJADI #MAHASISWA BARU DI FAKULTAS ILMU BUDAYA A.K.A. SASTRA (BAGIAN II)




2. TETAPKAN TUJUAN, TETAP DI JALAN YANG KAMU PILIH

Sebenarnya bukan hanya Sastra, ya. Di mana pun kalian kuliah, harus sudah memikirkan tujuan kalian setelah lulus.Ini beberapa pekerjaan yang sudah dilakukan oleh beberapa teman atau senior saya:
PENERJEMAH
Menerjemahkan membutuhkan tidak hanya keterampilan berbahasa, tapi juga pengetahuan yang luas. Soalnya, seorang penerjemah harus bisa menerjemahkan teks mengenai berbagai bidang mulai dari ekonomi, politik, teknik, hingga manual untuk alat elektronik.

PLUS  : Bayarannya lumayan besar. Contoh, ya. Teman saya yang penerjemah lepas menetapkan tarif Rp 100.000/halaman A4 (yap. Seratus ribu satu halaman). Bayangkan kalau dia menerjemahkan novel. WOW.

MINUS           : Biasanya penerjemah dihadapkan pada deadline. Teman saya yang lain yang bekerja di salah satu biro penerjemah bisa bekerja sampai larut dan masih membawa pekerjaan ke rumah. Yeah.

nerdlikeyou.com
2. STAF KEDUTAAN
Kedutaan mana? Ya tentunya tergantung program studi kamu. Misalnya, kalau kamu belajar di Sastra Jerman kamu bisa bekerja di Kedutaan Jerman. Menurut salah satu senior, pekerjaannya tidak terlalu berat. Kalau hari Jumat, mereka pulang jam 1 siang (!)
translateth.is


3. EDITOR
Anak Sastra harus senang baca, kan? Dan selama kuliah pun kalian akan banyak diminta membaca berbagai teks untuk berbagai mata kuliah. Untuk yang mengambil jurusan asing, tentunya harus membaca teks dalam bahasa aslinya. Bukan Cuma membaca, biasanya juga kalian harus membuat tulisan atau laporan bacaan. Dengan demikian, kalian akhirnya akan terbiasa membaca dan menulis.

Oleh karena itu, biasa anak Sastra akan menjadi editor yang andal. Keterampilan sebagai editor memang tidak diajarkan khusus (tapi saya pernah dengar mata kuliah penyuntingan. Mungkin di Sastra Indonesia), tapi secara tidak langsung dilakukan di setiap mata kuliah.

Selain itu yang menurut saya paling mempengaruhi kemampuan bahasa mahasiswa Sastra adalah  dosen-dosen yang peduli dengan tata bahasa. Bukan berarti sangat amat kaku, ya… Tapi kalian akan dibiasakan membiasakan berbahasa yang benar. Bahasa yang benar akan memudahkan orang lain untuk mengerti tulisan dan ucapan kita. Jadi, bukan berarti dengan berbahasa yang baik dan benar kita sedang sok menampilkan sisi akademik kita, tapi sedang memastikan semua orang mampu mengerti kita dengan mudah. Orang yang pintar akan berusaha membuat semua yang sulit terdengar dan terlihat mudah. Sebaliknya dengan orang yang mau terlihat pintar.

healthylifecarenews.com

4. PENULIS ATAU JURNALIS
Namanya juga anak Sastra, pastinya akan dibekali berbagai keterampilan menulis seperti yang sudah saya bahas sebelumnya. Karena banyak membaca, anak Sastra diharapkan jadi penulis dan jurnalis yang baik.

Selalu ada dua sisi. Ini suka-duka menjadi penulis
PLUS  : Selain menghasilkan uang, kamu juga bisa terkenal kalau tulisan kamu bisa menginspirasi banyak orang. Penulis bukan hanya bisa menghasilkan dari buku saja, loh. Melainkan juga dari penyelenggara talk show.

MINUS           : Hampir sama seperti penerjemah, penulis juga terikat oleh tenggat waktu tertentu. Kalau tidak bisa bekerja dengan disiplin, kamu tidak hanya akan merugikan diri sendiri karena dalam proses produksi sebuah buku melibatkan banyak orang. Salah satunya yang berhubungan langsung dengan penulis adalah editor.
Salah satu teman yang pernah menjadi editor sempat mengeluhkan bekerja dengan sastrawan karena tidak sadar tenggat waktu.

Nah, ini hal yang kamu harus pertimbangkan kalau ingin menjadi jurnalis.

PLUS  : Menjadi jurnalis artinya kamu harus dan mendapat kesempatan bertemu banyak orang dari berbagai kalangan. Dari presiden sampai pemulung. Ini akan membantu kamu memperluas jaringan. Selain itu juga melatih kecerdasan interpersonal kamu karena terlatih menyesuaikan diri dengan berbagai karakter orang.

MINUS: Selain (lagi-lagi) masalah deadline, jurnalis sangat dinamis. Bisa saja pagi hari kamu mengetik di kantor yang ber-AC tapi malamnya harus melaporkan suatu kejadian secara langsung di luar kota. Stamina tentunya menjadi penting. Jadi, buat kamu yang tidak menyukai berada di luar ruangan, lebih baik urungkan niat menjadi jurnalis.
robmansfield.net

Selain keempat pekerjaan di atas kamu punya peluang yang banyak: menjadi dosen, pengajar bahasa asing, kurator museum, pengajar bahasa Indonesia di luar negeri, pemandu wisata, intepreter di PBB, dan masih banyak lagi.

Tujuan harus kamu tetapkan mulai dari awal. Ini akan mempengaruhi pertimbangan kamu saat memilih mata kuliah dan pemilihan topik tugas akhir kamu.

Posting berikutnya lebih menarik lagi, khususnya buat yang akan menjadi #mahasiswa baru di FIB UI.

Tidak ada komentar: